header-photo

Pharmacology Acronyms

2011-01-30


image taken from yourdailymulti.com


Today's entry is about some important acronyms in general pharmaco yg saya nak kongsikan dengan kawan2 semua..semoga saling share dan sama2 kita mendapat manfaat InsyaAllah :)

PHARMACOLOGY ACRONYMS
CHAPTER: GENERAL PHARMACOLOGY

1. Pharmacokinetics (ADME):
A- Absorption
D- Distribution
M- Metabolism
E-Excretion

2. First pass effect site (WiLiF):
Wi- Wall of intestine
Li- Liver
F- Flow dependent metabolism

3. Drugs eliminated by Bile ( RED):
R- Rifabutin+Rifampin
E- Erythromycin+ Ethacrynic acid
D- Doxycycline+ Digitoxin

4. Drugs that can be eliminated by hemodialysis (BLAST):
B- Barbiturates
L-Lithium
A- Alcohol
S-Salicylates
T-Theophylline

5. Drug action (SRID CC):
S- Stimulation
R-Replacement
I-Irritation
D-Depression
C-Cytotoxic
C-Cytoprotection

6. Types of side effect (ABCDE):
A-Augmented
B-Bizzare
C-Chronic
D-Delayed
E-End of Dose

6 Persimpangan

2011-01-28

Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."

Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang syurga dari dirinya.
Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S.W.T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan ia memperolehi semua kebaikan."

Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

12 Azab Meninggalkan Solat

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang merbahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya :-

· Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya.
· Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.
· Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :

· Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air laut.
· Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.
· Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-

· Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat menggerunkan.
· Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
· Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :

· Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.
· Allah S.W.T sangat murka kepadanya.
· Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.

Forensic Medicine: Bone Identification



Assalamualaikum w.b.t


Buat sahabat2 yang study Forensic Medicine & Toxicology sekarang ni, ni saya ade siapkan table untuk bone identification. Usually bone identification ni kita study samada grossly means via bones or kita study radiologically via x- rays films. Saya ringkaskan daripada buku Forensic Medicine & Toxicology by Krishnan Vij. Buku ni salunya di gunakan oleh student2 yg pakai syllabus India eg: Banglore IMS, Shah Alam IMS and Manipal.

Semoga sama2 mendapat manfaat InsyaAllah :)

AGE DETERMINATION

UPPER LIMB

STRUCTURE

APPEARANCE

FUSION

Acromion

14-15

17-18

Clavicle

Coracoid

15-16

10-11

20-22

15-16

Humerus:

  • Greater tubercle
  • Head
  • Lesser

5-6

1

3-4

18-19

Capitulum

1

14-16

H Median Epicondyle

5-6

Trochlea

9-11

H Lateral epicondyle

11-12

Trochlea +LE+Capitulum+ shaft


16-17

Olecranon

4-5

14-16

Styloid of ulna

5-6

17-18

Head of radius

4-5

14-16

Styloid of radius

2

18-19

Scaphoid+ Trapezium+Trapezoid

5-6


Pissiform

10-12


Lunate

3-4


Triquetral

2-3


Hammate

3m IUL


Capitate

2m IUL


Base 1st metacarp

2-3

15-17

Head of 2nd + 5th metacarp

1.5-2.5

16-18

Image taken from abdn.ac.uk

AGE DETERMINATION

LOWER LIMB

FEMUR+ FIBULA+ TIBIA

STRUCTURE

APPEARANCE

FUSION

Head of femur

6m-1

17-18

Greater trochanter

4

Lesser trochanter

12-14

Intracondylar ridge/lower end of femur

9 IUL

18-20

Head of tibia

Birth

18-19

Medial melleoulus tibia

1

16-17

Head of fibula

4

18-19

Lateral malleolus of fibula

1

16-17

Head of Femur+ lesser & greater trochanter


17-18

Fusion of upper shaft


17-18

Lower end fusion


18-19

HIP BONE

STRUCTURE

APPEARANCE

FUSION

Iliac crest

14

18-20

Ischial tuberosity

15-17

19-21

Pubis

14

20

Ishiopubic ramus


6

Triradiate cartilage


13-15


AGE DETERMINATION

SKULL

STRUCTURE

FUSION

Metopic suture

2-8

Saggital suture:

  • Lower half
  • Upper half
  • Middle half

30-40

40-50

50

Coronal suture:

  • Lower half
  • Upper half

40-50

50-60

Temporal suture

80

Occipital suture:

  • Upper half
  • Lower half

50-60

60-70

MANDIBLE

STRUCTURE

POSITION

Mental foramen position

  • Near socket: adult
  • Middle: middle age
  • Lower: <18

3rd molar

>17

Condylar coronoid

  • Condylar higher: old aged
  • Same : middle aged
  • Coronoid higher: younger aged



P/S: m= month, IUL= intrauterine life

Rujukan: Forensic Medicine & Toxicology by Krishnan Vij

Doa yang Mustajab

2011-01-20

"Ya Allah, jangan kembalikan aku ke keluargakau, dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."

Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jumuh, ketika ia bersiap-siap mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan perang, karena dia kakinya pincang. Didalam Al-Quran disebutkan: "Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang." (QC. Al-Fath:17)

Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.

Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: "Sadarilah hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama Nabi saw."

Namun `Amru menjawab: "Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus duduk-duduk bersama kalian?"



Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini."

"Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu." Kata Nabi mengingatkan.

"Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana." Kata `Amru tetap berkeras.

Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda kepada kaum `Amru: "Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya."

Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah berani, seakan-akan berteriak: "Aku mendambakan surga, aku mendambakan mati: sampai akhirnya ajal menemui mereka.

Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya pulang. Di antara mereka adalah "Aisyah. Di tengah perjalanan pulang itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jumuh sedang menuntun unta ke arah Madianh. `Aisyah bertanya: "Bagaiman beritanya?"

"Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja. Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, "jawab Hindun.

"Mayat siapakah di atas unta itu?"
"Saudaraku, anakku dan suamiku."
"Akan dibawa ke mana?"
"Akan dikubur di Madinah."

Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.

"Barangkali terlalu berat," kata `Aisyah.
"Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain." Jawab Hindun.

Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya: "Hai Rasulullah. Jasad saudaraku, anakku dan suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan berbalik ke Uhud dengan cepat."

Rasulullah berkata kepada Hindun: "Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?"

"Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat dan berdoa: "Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."

"Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah" kata beliau lagi.

"Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah suamimu, `Amru bin Jumuh," sambung Nabi.

Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: "Mereka akan bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan Abdullah, saudaramu."

"Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.

Pengorbanan

Seorang pemuda sedang dalam satu perjalanan yang jauh, berasa amat letih. Dia pun berhenti berehat di satu kawasan perkampungan dan melepaskan kudanya mencari makan di situ. Oleh kerana keletihan, pemuda itu tertidur di bawah pokok. Kudanya yang kelaparan merayau di satu kawasan ladang dan meragut tanaman di situ. Tidak berapa lama kemudian, sang petani yang memiliki ladang itu pun balik. Melihatkan habis tanamannya musnah, petani itu hilang kesabaran lalu membunuh kuda yang memakan tamannya.

Apabila terjaga dari tidur, pemuda itu mencari kudanya. Puas dia mencari tidak juga berjumpa. Akhirnya dia ternampak bangkai kudanya di sebuah ladang. Melihat keadaan itu, dia menjadi marah dan mencari pembunuh kudanya. Dia terus meluru ke sebuah rumah berhampiran.

Sebaik saja menjumpai tuan rumah, dia terus menghamun dan berlakulah pergaduhan dan akhirnya petani itu terbunuh. Peristiwa itu diketahui orang ramai. Pemuda itu dibawa berjumpa khalifah untuk diadilkan. Mengikut hukum qisas, bunuh dibalas dengan bunuh. Khalifah memerintahkan supaya dia dipenjarakan sehari semalam sebelum dia dipancung pada jam 5:00 keesokan petangnya. Pemuda itu merayu supaya dia dibenarkan balik dahulu berjumpa ibunya untuk menyelesaikan satu perkara yang amat mustahak.

Khalifah tidak meluluskan rayuan pemuda itu. Namun pemuda itu tidak berputus asa dan terus merayu sambil menyatakan dia mempunyai tanggungjawab yang mesti diselesaikan sebelum dia dihukum bunuh. Dia berjanji akan balik segera sebaik saja urusannya selesai. Khalifah meminta pandangan waris si mati. Anak petani itu tidak mengizinkan pemuda itu pergi kerana bimbang dia tidak akan datang lagi untuk menerima hukuman mati.

Berkali-kali pemuda itu merayu dan bersumpah akan datang semula, namun tiada seorangpun menunjukkan tanda simpati. Akhirnya tampil seorang tua menuju mengadap khalifah menyatakan kesanggupan untuk menjadi tebusan bagi membolehkan pemuda itu balik ke rumah. Orang tua itu tidak lain tidak bukan ialah Abu Zar, seorang sahabat Nabi yang banyak merawikan Hadith. Melihat apa yang berlaku, semua hadirin tercengang dan sebahagian besar memarahi Abu Zar kerana tindakannya yang membahayakan diri sendiri. Abu Zar berjanji untuk menjadi tebusan dan membenarkan pemuda itu pulang menyelesaikan masalahnya. Melihat kejadian ini, pemuda itu menjadi tenang dan mengikat janji bahawa dia akan pulang semula untuk pancung sebaik sahaja urusannya selesai. Abu Zar faham kegagalan pemuda itu menunaikan janji akan mengakibatkan nyawanya tergadai.

Ketika ditanya Khalifah bagaimana dia sanggup meletakkan dirinya dalam keadaan membahayakan, Abu Zar menerangkan demi keluhuran Islam, dia sangat malu melihat tiada siapapun sanggup menghulurkan bantuan ketika pemuda asing itu dalam kesusahan yang amat sangat. Pemuda itu dibenarkan pulang ke rumah sementara Abu Zar pula dikurung di penjara. Pada keesokan petangnya, penuh sesak manusia menuju ke istana khalifah untuk menyaksikan episod yang mencemaskan. Ramai menganggap Abu Zar akan dibunuh kerana kemungkinan besar pemuda itu tidak akan datang menyerahkan lehernya untuk dipancung. Saat yang mendebarkan berlaku apabila beberapa minit lagi jam lima petang, pemuda itu masih belum tiba. Abu Zar dikeluarkan dari kurungan. Kegagalan pemuda itu menghadirkan diri akan menyebabkan Abu Zar menjadi mangsa.

Di saat terakhir, orangramai melihat kelibat seorang lelaki menunggang seekor kuda dengan amat kencang sekali. Ketika itu riak cemas orangramai bertukar menjadi reda. Tepat sekali bagaimana dijanjikan pemuda itu sampai genap jam lima petang. Pemuda itu lantas turun di hadapan Khalifah seraya meminta maaf kerana 'terlambat' menyebabkan suasana tegang dan cemas. Pemuda itu menerangkan sepatutnya dia sampai lebih awal, tetapi terlewat disebabkan tali kudanya putus di tengah perjalanan. Dia menerangkan urusan yang dikatakannya amat penting dulu ialah kerana terpaksa menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai penjaga harta anak-anak yatim dan menyerahkan tugas itu kepada ibunya. Pemuda itu berjumpa Abu Zar untuk mengucapkan terimakasih di atas kesanggupannya menjadikan dirinya sebagai tebusan. Selepas itu dia segera ke tempat dilakukan hukuman pancung. Ketika pengawal hendak menghayun pedangnya, tiba-tiba anak petani dengan suara yang kuat meminta hukuman dibatalkan. Dengan rela hati dia memaafkan kesalahan pemuda itu. Mendengar kata-kata anak petani itu, pemuda itu amat lega dan terus sujud tanda syukur kepada Allah.



Dipetik dari: Buku kisah2 teladan

8 Golongan Jahat yang termaktub dalam Al-Quran

2011-01-18

1- Golongan yang tidak mendapat sedikit pun kebaikan di Akhirat, surah Al-Baqarah ayat : 200.

Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: “Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia”. (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.

2-Manusia yang suka berbantah-bantah, surah Luqman ayat : 20.

Tidakkah kamu memperhatikan bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan telah melimpahkan kepada kami nikmat-nimatNya yang zahir dan yang batin? Dalam pada itu, ada di antara manusia orang yang membantah mengenai (sifat-sifat) Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan atau sebarang petunjuk; dan tidak juga berdasarkan mana-mana Kitab Allah yang menerangi kebenaran

3-Golongan yang mengaku beriman kepada Allah SWT sedangkan mereka sebenarnya tidak beriman kepada Allah SWT, surah Al-Baqarah ayat : 8.

Dan di antara manusia ada yang berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat”; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.

4-Golongan yang sentiasa bersahabat karib selain daripada Allah SWT, surah Al-Baqarah ayat : 165.

(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah. Dan kalaulah orang-orang yang melakukan kezaliman (syirik) itu mengetahui ketika mereka melihat azab pada hari akhirat kelak, bahawa sesungguhnya kekuatan dan kekuasaan itu semuanya tertentu bagi Allah, dan bahawa sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya, (nescaya mereka tidak melakukan kezaliman itu).

5-Golongan yang mempergunakan Firman Allah SWT dan Hadis Rasulullah SAW untuk memperdayakan orang lain, surah Al-Baqarah ayat : 204-205.

Dan di antara manusia ada orang yang tutur katanya mengenai hal kehidupan dunia, menyebabkan engkau tertarik hati (mendengarnya), dan ia (bersumpah dengan mengatakan bahawa) Allah menjadi saksi atas apa yang ada dalam hatinya, padahal ia adalah orang yang amat keras permusuhannya (kepadamu).

Kemudian apabila ia pergi (dengan mendapat hajatnya), berusahalah ia di bumi, untuk melakukan bencana padanya, dan membinasakan tanaman-tanaman dan keturunan (binatang ternak dan manusia; sedang Allah tidak suka kepada bencana kerosakan.

6-Menyembah Allah SWT tanpa disertai dengan keyakinan yang penuh, surah Al-Haj ayat 11.

Dan ada di antara manusia yang menyembah Allah dengan sikap dan pendirian yang tidak tetap, iaitu kalau ia beroleh kebaikan, senanglah hatinya dengan keadaan itu; dan kalau pula ia ditimpa fitnah kesusahan, berbaliklah ia semula (kepada kekufurannya). (Dengan sikapnya itu) rugilah ia akan dunia dan akhirat, itulah kerugian yang terang nyata.

7-Beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW tetapi tidak sanggup menghadapi ujian dan dugaan Allah SWT, surah Al-Angkabut ayat : 10.

Dan ada sebahagian dari manusia yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”; kemudian apabila ia diganggu dan disakiti pada jalan Allah, ia jadikan gangguan manusia itu seperti azab seksa Allah (lalu ia taatkan manusia). Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu memberi kemenangan kepadamu, mereka sudah tentu akan berkata: “Kami adalah sentiasa bersama-sama kamu”. (Mengapa mereka berdusta?) Bukankah Allah lebih mengetahui akan apa yang terpendam dalam hati sekalian makhluk?

8-Golongan yang menggunakan ayat Allah SWT dan Hadis Rasulullah SAW untuk menyesatkan orang lain, surah Luqman ayat : 6.

Dan ada di antara manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita-cerita dan perkara-perkara hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan (dirinya dan orang ramai) dari ugama Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan ugama Allah itu sebagai ejek-ejekan; merekalah orang-orang yang akan beroleh azab yang menghinakan.

Kisah 5 Perkara Aneh

2011-01-15

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Ayat Kursiy Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.
"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.
Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.
Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"
Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."
Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan.Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.
"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."
Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.
"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

image from islam.jsyedali.com

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."
Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.
Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.
"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.
"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.
Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"
"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.
"Itulah syaitan."

10 Jenis Manusia yang Solatnya Tidak Diterima


Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :

1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.

9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."

Cerita tentang 3


BERAMAL DENGAN 3 PERKARA

Pada zaman Nabi Isa a.s. ada seorang wanita yang sangat kuat imannya. Pernah terjadi ketika ia sedang membakar roti tiba-tiba terdengar suara azan lalu dengan serta merta ia meninggalkan roti itu dan segera beredar ke masjid. Pada masa ia sedang solat itu datanglah syaitan membisikkan padanya, "Saudaraku! rotimu telah hangus, kamu sudah tidak ada makanan lagi." Jawab wanita itu, "Tuhan yang aku sembah lebih baik dari roti yang aku bakar." Syaitan berasa keciwa kerana usahnya tidak berhasil.

Selepas solat wanita ini meletakkan pula anakknya ditempat pembakaran roti. Hal ini dilihat oleh suaminya sendiri lalu mendapatkan Nabi Isa dan diceritakan segalanya. Nabi Isa yang datang dengan sendirinya menyaksikan hal ini juga merasa hairan melihatkan anak-anak itu bermain dengan bara api. Bara api itu kemudiannya berubah pula menjadi batu permata yang indah. Nabi Isa lalu memerintahkan orang memanggil wanita ini datang mengadapnya. Berkatalah Nabi Isa, "Wahai hamba Allah, apakah amalanmu sehingga kamu mendapat kemuliaan ini?"

Jawab wanita, "Wahai nabi Allah, aku sentiasa beramal dengan 3 perkara dan aku jaga 3 perkara. Apa yang aku beramal ialah, aku sentiasa menziarahi orang mati, apabila ada diantara orang yang hadir itu menyebut keburukan simati maka aku akan cela orang itu dan sekiranya ada yang datang meminta bantuanku, jika aku berkuasa insya-Allah aku akan menolongnya semata-mata mengharapkan keredhaan Allah. Hanya itu sahaja amalanku."



"Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh, maka itu penghuni syurga; mereka kekal didalamnya." (Al Baqarah : Ayat 82)

"dan berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah solat dan tunaikanlah zakat" (Al Baqarah : Ayat 83)



MALAIKAT BERSAMA 3 ORANG CACAT

Abu Hurairah r.a. berkata yang ia ada mendengar Rasulullah s.a.w. bercerita tentang 3 orang cacat dari bani Israil. Pertamanya berpenyakit kusta, keduanya berkepala botak, yang ketiganya buta. Allah lalu menghantarkan malaikat untuk mengujinya. Pada yang berpenyakit kusta malaikat bertanya, "Apakah yang paling engkau sukai?" Jawab orang itu, "Kulit yang baik serta sembuh dari penyakit. Tetapi alangkah bagusnya kalau aku ada seekor unta." Malaikat lalu mengusapkan tubuhnya maka sembuhlah ia dari penyakit dan memberinya seekor unta bunting serta berdoa semoga Allah memberkatinya.

Bertanya pula malaikat pada yang berkepala botak, "Apakah yang paling engkau sukai?" Jawabnya, "Rambut yang lebat tetapi alangkah bagusnya aku ada seekor sapi." Malaikat lalu mengusap kepalanya maka tumbuhlah rambut dengan lebat dan diberinya seekor sapi bunting serta berdoa semoga ianya diberkati. Pada orang yang ke tiga malaikat bertanya soalan yang sama. Maka jawabnya, "Apa yang paling aku sukai ialah semoga Allah mengembalikan penglihatanku dan diberinya aku seekor kambin." Malaikat lalu mengusap matanya maka sembuhlah mata itu dan diberinya seekor kambing bunting serta berdoa semoga ia diberkati.

Selang beberapa waktu malaikat datang lagi dengan rupa yang sama tetapi dalam keadaan mengemis untuk menguji ketiga sahabat yang telah kaya ini. Si penyakit kusta dan si kepala botak mengaku segala harta mereka adalah peninggalan nenek moyangnya dan dari usaha titik peluh mereka sendiri. Tetapi berlainan pula dengan si buta, bila malaikat meminta darinya ia berkata, "Ambillah kambing itu seberapa banyak yang engkau mahu, aku tidak sedikitpun keberatan terhadap apa yang kamu ambil itu kerana Allah dan tinggallah bakinya menurut kehendakmu." Jawab malaikat, "Jagalah hartamu, kamu sungguh diredhai Allah, sedangkan kedua sahabatmu dimurkai Allah."



"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah." (Al Baqarah : Ayat 172)

"Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Baqarah : Ayat 173)


"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain drNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal"-Surah At-Taubah ayat 129



Mangkuk yg Cantik, Madu dan Sehelai Rambut

2011-01-07

Assalamualaikum w.b.t..

Sahabat2 pernah ke mendengar cerita sebuah mangkuk, madu dan sehelai rambut ni?

Haa..kalu blum penah dgr jom amik mase sat bace bersama2. Kisah ni saya petik dari buku 1001 Teladan..jom hayatinya :)

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Adab2 di Masjid dan Cara Menghormatinya

gambar dari sgtown.com

Setiap orang Islam yang mendampingi rumah-rumah Allah ( masjid ) hendaklah menjaga kehormatan dan kesuciannya sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad di dalam sabdanya ;

Ertinya ;

"Apabila seseorang dari kamu masuk ke masjid maka janganlah terus duduk sehingga ia mengerjakan dua rakaat ( tahiyatul masjid )

Ertinya ;

"Dari Abi Qatadah radiallahu Anhu bahawa Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam telah bersabda, "Apabila seseorang dari kalangan kamu masuk ke masjid, hendaklah ia mengerjakan sembahyang dua rakaat ( tahiyatulk masjid ) sebelum ia duduk

Ertinya ;

Dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu berkata, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda "Dan tidak berhimpun sesuatu kaum dalam sebuah rumah ( masjid ) dari rumah Allah sedang mereka membaca kitab Allah serta mereka mempelajari kandungan isinya, melainkan mereka dilingkungi oleh para malaikat ( pembawa rahmat ) dan turun mereka semangat tenang dan tenteram serta mereka diliputi oleh limpahan rahmat. Dan juga mereka dipuji oleh Allah Taala dalam kalangan ( malaikat-malaikat ) yang ada di sisinya".

Mengenai orang-orang perempuan yang mengunjungi ke masjid, Abu Hurairah radiallahu Anhu berkata,

Rasulullah s.a.w. telah bersabda "Janganlah kamu melarang perempuan hamba Allah pergi ke masjid-masjid Allah dan hendaklah mereka keluar ( dari rumah mereka ) dengan memakai pakaian yang sederhana dan tidak pula memakai bau-bauan.

Walaupun orang-orang perempuan tidak dilarang mengunjungi masjid-masjid Allah dengan syarat mereka memakai pakaian yang sopan dan tidak memakai bau-bauan tetapi dalam sebuah hadis yang lain ( riwayat Imam Ahmad dan Al tabrani ) bahawa semasa baginda menjawab pertanyaan Ummu Humaid baginda bersabda ;

"Dan ( sebagai seorang perempuan maka ) sembahyangmu dalam bilikmu lebih baik bagimu daripada sembahyangmu di masjid-masjid kampungmu ".


BERIKTIKAF DI MASJID

Di antara amal-amal baik bagi memakmurkan masjid ialah beriktikaf di dalamnya. Beriktikaf di masjid ertinya duduk di masjid dalam suatu masa yang tertentu untuk mengerjakan amal bakti kepada Allah Subhanahu Wata'ala Dalam masa beriktikaf itu hendaklah diisi dengan mengerjakan sembahyang sunat, membaca A--Quran, berzikir ( tasbih, tahmid dan tahlil ), beristighfar, berselawat atas Nabi s.a.w., berdoa dan lain-lain lagi dari amal-amal bakti yang mendampingkan diri seseorang makhluk kepada Allah s.w.t. yang telah menciptanya dan mencipta sekalian alam serta mentadbirkannya.

Amalan beriktikaf itu telah disyariatkan oleh Allah Taala semenjak zaman nabi-nabi yang telah lalu sebagaimana yang diterangkan di dalam Al-Quran

Ertinya ;

Dan ingatlah ketika kami jadikan Baitullah ( Kaabah ) sebagai tempat manusia berulang alik ( tempat berziarah ) dengan aman dan sentosa. Sebab itu ambillah ( jadikanlah ) olehmu akan makam nabi Ibrahim itu sebagai tempat sembahyang. Dan kami perintahkan kepada Nabi Ibrahim dan ismail supaya kedua-duanya membersihkan rumahku ( kaabah ) untuk orang-orang yang tawaf dan untuk orang-orang yang iktikaf, juga untuk orang-orang yang ruku dan sujud ( surah Al-Baqarah : 125 )

Hukum beriktikaf di masjid ialah Sunat Muakkad pada tiap-tiap waktu dan lebih afdhal lagi pada 10 malam yang akhir dari bulan Ramadhan untuk menunggu malam lailatul Qadar, tetapi jika seseorang itu bernazar untuk beriktikaf di masjid dalam satu-satu masa yang tertentu maka hukumnya adalah wajib.

Siti Aishah Radiallahu Anha ada berkata ,

Ertinya ,

Adalah Nabi Muhammad s.a.w. apabila hendak beriktikaf, baginda sembahyang subuh ( pada waktu fajar ) kemudian baginda masuk beriktikaf di tempatnya yang khas di dalam masjid. Diterangkan lagi dalam sebuah hadis yang lain ;

Ertinya ;

Bahawa Nabi Muhammad s.a.w. biasanya beriktikaf pada 10 hari yang akhir dari bulan Ramadhan sehingga diwafatkan oleh Allah azawajalla, kemudian ( amalan iktikaf itu ) diteruskan oleh isteri-isteri baginda sesudah itu.